Suatu malam ia bermimpi, didalam mimpinya, ia terlihat sangat bahagia. Ia bermain kesana-kemari, bertemu dengan sahabat. Kini umurnya sudah mencapai 19 tahun, ia tahu bahwa umur itu bukanlah umur untuk anak kecil lagi, namun, apa mau dikata, ia masih ingin menikmati keasyikan bermain ditengah kesibukan dalam belajar dan bekerja. Ia sangat antusias terhadap apa yang sangat ia belum mengerti, pokoknya ia harus mengerti apapun yang terjadi.
Dalam mimpinya itu, ia menghadiri sebuah pesta pernikahan dan juga akadnya. Ia kagum melihat kesungguhan dari para mempelai yang saling mengikat janji. Ia memang sudah mengerti apa itu, karena memang di umurnya saat ini, sudah banyak sekali teman-temannya yang sudah melakukannya. Ia terlihat sangat menikmati apa yang ada dipersta tersebut. Namun, ia juga memiliki sebuah keinginan untuk melakukannya juga.
Kemudian, ke-esokan harinya dalam mimpinya. Ia dipertemukan oleh ibunya kepada seorang wanita yang amat cantik menurut orang disekitarnya, namun baginya wanita itu biasa saja, tidak ada manis atau cantiknya. Ibu mereka berdua memberitahu bahwa mereka akan segera dinikahkan. Sang wanita yang sudah mengetahui dari dulu itu tidak kaget lagi. Namun, sang pria sangat kaget mendengarnya. Perasaannya bercampur aduk menjadi tak menentu. Ibunya berusaha untuk menyakinkan ia bahwa itu memang benar adanya. Namun, bagaimana bisa ia menikah dengan seorang wanita yang bahkan belum pernah ia temui sebelumnya?.
Dikemudian hari yang masih dalam mimpinya, merekapun akhirnya melaksanakan akad nikahnya. Namun, karena masih canggung akan hal itu, sang pria pergi entah kemana pada hari suci tersebut. Ia tidak ingin mengikat janji dengan seorang wanita yang belum ia kenal sebelumnya. Karena orang tua mereka sudah menganggap mereka bertunangan, maka hal itu menjadi sangat aneh bagi sang pria. Ibunya tidak pernah bercerita akan hal tersebut sebelumnya.
Hari demi hari masih dalam mimpi, mereka berdua mulai saling berbicara, walaupun pada awalnya mereka terlihat saling tak suka dan acuh satu sama lainnya. Namun, siring berjalannya waktu mereka saling mengenal kepribadian satu dengan yang lainnya. Mereka terlihat sangat bahagia saat bisa bersama, dan menurut orang tua mereka yang selalu mengawasi, mereka memang terlihat sangat cocok.
Sekian lama bersama dan akhirnya merekapun mulai merasakan rasa yang disebut dengan suka. Dan hal itu memang tidak bisa mereka sembunyikan lagi karena mereka sudah terikat dengan sesuatu yang disebut dengan pertunangan. Ya, mereka mengatakan kepada orang tua mereka masing-masing bahwa mereka sudah yakin dengan pernikahan tersebut.
Orang tua mereka terlihat sangat bahagia dengan keputusan yang di ambil oleh anaknya itu. Pada keesokan harinya, acara akadpun dimulai, dengan segenap kekuatan yang sudah dari awal mereka bertemu, dikeluarkan semuanya. Sebuah hal yang menjadi goncangan di arsy akhirnya di ucapkan oleh sang lelaki. Janji suci yang mengikat semua pertalian, memutus larangan, dan memenjarakan kepatutan. Mereka terlihat bahagia karena telah menemukan cinta mereka, yang awalnya hanyalah sebuah kejutan menjadi sebuah kenyataan. *tamat
Sekian dulu dari saya, jika kamu ingin mengirimkan puisi, cerpen, cerita, motivasi atau apapun itu. Silahkan kirimkan ke dzul.dq@gmai.comdengan format :
- Subjek : Cerita/puisi/motivasi NgomongAja
- Isi : Nama, dan lampiran ( bisa TXT, DOC, DOCX, PDF )
Terimakasih sudah membaca cerita ngomaja. J
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon